Laman

Sabtu, 11 Mei 2019

Kue Semprit Cokelat




Bikin kue semprit itu gampang-gampang susah, jika mengocok menteganya kelamaan takut mbleber,jika kurang takutnya susah di semprotkan ke loyang. Tapi kalau ingat rasanya, wah pengen ngunyah terus hehe. Kue semprit cokelat ini cukup disukai anak-anak sama bapaknya. Apalagi jika tengahnya dikasih chocochip.

Aku biasanya pakai resep kue semprit cokelat Bu Fatma Bahalwan.Biar tidak susah disemprotkan ke loyang aku mixer mentega dan gulanya kurang lebih 2 menit, gunakan speed rendah ya.

SEMPRIT COKELAT
By Fatma Bahalwan

Bahan:
300 gr margarin
300 gr tepung terigu protein rendah
50 gr cokelat bubuk
2 butir kuning telur
200 gr gula halus
1 sdt vanilla

Bahan tambahan:
Chocolate chips

Cara membuat:

  1. Kocok margarin dan gula sampai lembut.
  2. Masukkan kuning telur satu persatu,kocok lagi sampai tercampur rata.
  3. Masukkan terigu, cokelat bubuk dan vanila yang sudah diayak, aduk rata.
  4. Masukkan adonan kedalam plastik segitiga,cetak menggunakan spuit bintang. Beri hiasan chocilate chip ditengahnya.
  5. Panggang dengan suhu 140 derajat Celcius selama kurang lebih30 menit atau sampai matang dan renyah.



Minggu, 07 April 2019

Sagu Keju




Waktu berlalu begitu cepat ya teman-teman, tak terasa sebentar lagi bulan puasa. Biasanya rame sekali orang bikin kue kering untuk lebaran. Ada yang buat sendiri ada yang dijual. Salah satu kue favoritku adalah kue sagu keju. Dulu tiap menjelang lebaran sering ditawari beli sama tetangga, sekarang bikin sendiri sudah bisa. Pakai resep sagu keju NCC  Bu Fatmah Bahalwan tentunya, dijamin ngeprul dan maknyus.

Untuk keju, saya pakai cheddar, rasanya tetap ok. Tepungnya pakai tepung sagu ya jangan keliru sama tepung tapioka biar ngeprul bukan klotak. Yang penuh perjuangan itu nyepuitkan ke loyang, butuh ketelatenan. Mixer adonan juga jangan terlalu lama biar nggak mbleber kuenya.

SAGU KEJU
By Fatmah Bahawan

Bahan:
300gr tepung sagu (sagu tani)
2 lbr daun pandan
100gr margarine
50gr mentega
150gr gula halus
1btr kuning telur
100gr keju edam, parut
50 ml santan kental

Cara  membuat:

  1. Sangrai tepung sagu dan daun pandan dengan api kecil hingga daun pandan kering. Angkat, dinginkan.
  2. Kocok margarine, mentega, hingga lembut, masukkan gula, kocok rata. Tambahkan kuning telur, kocok rata. Masukkan keju parut, kocok sebentar saja, lalu matikan mikser.
  3. Masukkan tepung sagu secara bertahap kedalam adonan mentega, aduk rata. Tambahkan santan, aduk lagi hingga rata.
  4. Masukkan adonan ke dalam plastik segitiga, pasang spuit bintang, lalu semprotkan ke dalam loyang kue kering yang sudah dioles mentega.
  5. Oven selama kurang lebih 40 menit.



Rabu, 27 Maret 2019

Tungku Dome





Ini adalah cara pembuatan tungku dome(berbentuk melingkar semacam kubah) yang pernah diposting oleh Nadia Nanov di grup facebook. Penulisnya menjelaskan bahwa ini adalah tungku yang digunakan untuk menanak nasi di tempat orang hajatan di daerahnya yaitu Desa Dlepih Tirtomoyo Wonogiri. Padahal setahu saya, selama ini tungku model begini biasanya digunakan untuk membakar keramik seperti artikel yang pernah saya baca DISINI

Di sini saya share ulang karena menurut saya ini menarik sekali, selain modelnya unik, tungku ini cukup menghemat bahan bakar kayu. Pembuatan tungku ini juga menggunakan bahan yang sederhana yaitu batu bata, tanah dan abu. Tanah digali dengan kedalaman galian menyesuaikan, tujuannya adalah untuk mengurai bara api. Lalu dibuat gundukan, fungsinya untuk mengurai asap. Sedangkan tujuan dibuat tebal gundukan, biar panas awet dan menyebar keluar ke lubang yang ada pancinya.








Senin, 25 Maret 2019

Ada Tempe Di Sekolah



Tadi siang dapat kiriman foto dari wali kelas Musa. Mereka sedang berlatih mempresentasikan olahan berbahan dasar tempe yang mereka buat kemarin. Anak-anak dibagi beberapa kelompok dan masing masing kelompok membuat masakan yang berbeda. Ada yang membuat bacem, mendoan, dan kering tempe. Kelompok Musa membuat nugget dan keripik tempe. Setelah selesai mereka juga saling bertukar olahan lalu makan bersama.

















Lucu sekali ekspresi mereka yah! Saya senang sekali dengan kegiatan seperti ini selain untuk memperkenalkan produk makanan lokal, mereka juga dilatih untuk berkreasi dan berani mencoba. Tidak hanya itu disekolah mereka juga sedang diadakan program kantin sehat dan sidak untuk para pedagang di luar sekolah secara berkala. Salut untuk bapak ibu guru.